ILMU BUDAYA
DASAR
BAB I : ILMU SOSIAL DASAR sebagai salah satu MKDU
Disusun oleh :
Heni Rahmawati (14514914)
Kelas :
1PA15
Dosen pembimbing :
Sudjiran
FAKULTAS PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Ø Pengertian ISD dan IPS
Ilmu sosial dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah –
masalah social yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga
Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang
berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu
social. pengetahuan yg menelaah masalah2 sosial, khususnya masalah – masalah yg
diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori – teori yg
berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu – ilmu
sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik,
Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah).
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah sekelompok disiplin akademis yang
mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya.
Ø Tujuan ISD dan IPS
ISD
bertujuan untuk :
1. Memahami dan menyadari adanya
kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam
masyarakat.
2. Peka terhadap masalah-masalah
sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
3. Menyadari setiap masalh sosial
yang timbul dala masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya
mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
4. Memahami jalan pikiran para ahli
dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam
rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Sedangkan
IPS bertujuan untuk :
1. Membekali peserta didik dengan
pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat.
2. Membekali peserta didik dengan
kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan
masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
3. Membekali peserta didik dengan
kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai
bidang keilmuan serta berbagai keahlian.
4. Membekali peserta didik dengan
kesadaran, sikap mental yang positif, dan hidup yang menjadi bagian
kehidupannya yang tidak terpisahkan.
5. Membekali peserta didik dengan
kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan, perkembanganilmu dan teknologi.
Ø Hubungan ISD dengan IPS
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya
mempunyai persamaan dan perbedaan.
Adapun
persamaan antara keduanya adalah :
1. Kedua-duanya merupakan bahan studi
untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
2. Keduanya bukan disiplin ilmu yang
berdiri sendiri.
3. Keduanya mempunyai materi yang
terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Adapun perbedaan antara keduanya adalah :
1. Ilmu Sosial Dasar diberikan di
Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan
Sekolah Lanjutan.
2. Ilmu Sosial Dasar merupakan satu
matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari
sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
3. Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada
pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan
kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
Ø
Ruang lingkup ISD
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan menjadi 3
golongan yaitu :
1.
Konsep-konsep sosial
dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk
mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
2.
Masalah-masalah
sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai
kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan yang lain saling berkaitan
3.
Kenyataan sosial yang
ada dalam masyarakat secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para
ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu
atau sudut pandangnya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan.
Sumber :
·
http://aero-7.blogspot.com/2011/10/perbedaan-antara-isd-dengan-ips.html
·
http://aero-7.blogspot.com/2011/10/persamaan-antara-isd-dengan-ips.html
·
http://yanezzcihuy.wordpress.com/2011/03/22/3-bahan-golongan-pelajaran-isd
ILMU BUDAYA
DASAR
BAB II : MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Disusun oleh :
Heni Rahmawati (14514914)
Kelas :
1PA15
Dosen pembimbing :
Sudjiran
FAKULTAS PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Ø
Manusia
Manusia dapat dipandang dari berbagai segi,Dipandang dari
segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang
membentuk jaringan system yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ).Manusia
merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satusama lain
dan merupakan kumpulan dari energi ( ilmu fisika ). Manusia merupakan mahluk
biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia ( biologi ). Dalam
ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atu
selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu
ekonomi ). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (
sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan( politik ).
Adapun 2 pandangan yang jelas untuk acuan menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia, yaitu :
Adapun 2 pandangan yang jelas untuk acuan menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia, yaitu :
1. Manusia terdiri 4 unsur yang terkait
yaitu :
• Jasad : Badan kasar manusia
• Hayat : Unsur Hidup
• Ruh : Bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual.
• Nafs : dalam pengertian diri atau kekakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.
• Jasad : Badan kasar manusia
• Hayat : Unsur Hidup
• Ruh : Bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual.
• Nafs : dalam pengertian diri atau kekakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.
2. Manusia sebagai satu kepribadian
mengandung 3 Unsur yaitu :
Id : Merupaka Struktur kepribadian yang paling primitif dan tidak nampak.
Ego : Merupakan bagian struktur kepribadian yang seringkali di sebut kepribadian “eksekutif” karena pernannya yang menghubungkan energi Id kedalam saluran sosial yang dapat di mengerti orang lain.
Superego : merupakan struktur kepribadian yang muncul akibat perngaruh dari lingkungan sekitar.
Id : Merupaka Struktur kepribadian yang paling primitif dan tidak nampak.
Ego : Merupakan bagian struktur kepribadian yang seringkali di sebut kepribadian “eksekutif” karena pernannya yang menghubungkan energi Id kedalam saluran sosial yang dapat di mengerti orang lain.
Superego : merupakan struktur kepribadian yang muncul akibat perngaruh dari lingkungan sekitar.
Sumber :
Ø
Hakekat Manusia
a.Mahluk ciptaan tuhan yang tediri dari
tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh dalah materi yang dapat dilihat , diraba, dan dirasa wujudnya konkrit tapi tidak abadi.
Tubuh dalah materi yang dapat dilihat , diraba, dan dirasa wujudnya konkrit tapi tidak abadi.
b.mahluk ciptaan tuhan yang paling
sempurna jika dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya.
Kesempuranaannya terletak pada adab dan
budayanya, karena manusia dilengkapi penciptanya
dengan akal dan pikiran dan kehendak yang terdapat pada jiwa manusia.Dengan akal manusia dapat menciptaka teknologi, mampu menila yang baik dan buruk serta dapat berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan ataupun sebaliknya.
dengan akal dan pikiran dan kehendak yang terdapat pada jiwa manusia.Dengan akal manusia dapat menciptaka teknologi, mampu menila yang baik dan buruk serta dapat berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan ataupun sebaliknya.
Perasaan rohani adalah perasaan yang
luhur yang terdapat pada jiwa manusia, misalnya :
1.Perasaan Intelektual : Perasaan yang
berkenaan dengan Intelektual.
2.Perasaan Estetis : Perasaan yang berkenaan dengan estetis.
3.Perasaan Etis : Perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4.persaan Diri : Perasaan yang berkaitan dengan harga diri.
2.Perasaan Estetis : Perasaan yang berkenaan dengan estetis.
3.Perasaan Etis : Perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4.persaan Diri : Perasaan yang berkaitan dengan harga diri.
5.Perasaan
social : perasaan yang berkenaan
dengan kelompuk dan masyarakat.
6.Perasaan religious : perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan.
6.Perasaan religious : perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan.
Sumber :
http://muenk.wordpress.com/tugas-ibd
Ø
Kepribadian Bangsa
Timur
Manusia adalah
makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri dan selalu membutuhkan manusia
lain untuk dapat bertahan hidup.
Hal tersebut benar – benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.
Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadianyang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
Hal tersebut benar – benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.
Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadianyang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan
asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem
kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi
diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki
hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari
luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Sumber :
Ø
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan
jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang
berarti budi atau akal. Dalam baahasa latin, kebudayaan berasal dari kata
colere, yang berarti menolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan
sebagai “ segala sesuatu yang dihaslkan oleh akal budi manusia dengan tujuan
untuk mengolah tanah ata tempat tinggalnya.
Menurut E.B Taylor (1871) Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut C.A Van Peursen, kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hwan, maka manusia tidak hidup begut saja ditengan alam, melainkan mengubah alam.
Menurut E.B Taylor (1871) Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut C.A Van Peursen, kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hwan, maka manusia tidak hidup begut saja ditengan alam, melainkan mengubah alam.
Tokoh-tokoh Kebudayaan :
1. Koenjtaraningrat
2. Herkovits, Memandang
3. C.A Van Peurson
4. EB Tylor
5. Selo Soemardjan dan Soelaeman
sumardi
6. A.L Krober dan C. Kluckhon
7. Sutan takdir alisyahbana
8. Melville j. Herkovits dan Bronislow
sumber :
http://worldinmyblogger.blogspot.com/2012/04/ilmu-budaya-dasar-ii.html
Ø
Unsur-Unsur
Kebudayaan
7 Unsur Kebudayaan Universal :• Sistem religi : produk manusia sebagai homo religius.
• Sistem organisasi kemasyarakatan : produk dari mausia sebagai homo socius.
• Sistem pengetahuan : produk manusia sebagai homo sapiens.
• Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi : produk manusia sebagai homo economicus.
• Sistem teknologi dan peralatan : produk manusia sebagai homo faber.
• Bahasa : produk manusia sebagai homo loguens.
• Kesinian : produk manusia sebagai aesticus.
Perbedaan
kebudayaan dalam 2 bentuk wujud,yaitu :
o
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada
semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup
barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,
dan gedung pencakar langit.
Kebudayaan
secara material adalah semua benda dan alat kerja yang dihasilkan
oleh teknologi. Kebudayaan material dapat dikatakan sebagai wujud dari
kebudayaan yang bersifat abstrak, yang memberi pengertian dan nilai kepada
benda-benda material sebagai hasil usaha dan kerja manusia yang dilakukan
secara sadar dan bertujuan. Teknologi merupakan unsur budaya yang sangat
penting sebab perubahan teknologi akan memengaruhi unsur kebudayaan lain.
Misalnya, perubahan teknologi berburu menjadi teknologi pertanian. Masyarakat
tradisional yang masih menerapkan cara hidup berburu biasanya memiliki anggota
yang relatif sedikit, hidup berpindah-pindah serta cenderung menggunakan
teknologi yang sederhana dan mudah dibawa serta. Akan tetapi, dengan
ditemukannya teknik pertanian, masyarakat tersebut akan tinggal secara menetap,
jumlah penduduknya bertambah, dan mulai menggunakan peralatan dan teknologi
yang beragam. Di sisi lain, di sela menunggu hasil pertanian panen, mereka
mengembangkan kerajinan tangan dan kesenian.
o
Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.
Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian
tradisional.
Sumber :
Ø Wujud Kebudayaan
menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
• Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia : wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
• Kompleks aktivitas : berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi.
• Wujud sebagai benda : aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untu mencapai tujuannya.
menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
• Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia : wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
• Kompleks aktivitas : berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi.
• Wujud sebagai benda : aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untu mencapai tujuannya.
Sumber :
Ø Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Secara universal menyangkut lima masaalh pokok kehidupan manusia, yaitu:
• Hakekat hidup manusia : hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara eksterm
• Hakekat karya manusia : setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan, gerak hidup untuk menambah karya
• Hakekat waktu manusia : hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, masa lalu atau mas kini
• Hakekat alam manusia : ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ada juga yang harus menyatu dengan alam
• Hakekat hubugan manusia : mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Secara universal menyangkut lima masaalh pokok kehidupan manusia, yaitu:
• Hakekat hidup manusia : hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara eksterm
• Hakekat karya manusia : setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan, gerak hidup untuk menambah karya
• Hakekat waktu manusia : hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, masa lalu atau mas kini
• Hakekat alam manusia : ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ada juga yang harus menyatu dengan alam
• Hakekat hubugan manusia : mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal
Sumber :
Ø
Perubahan
Kebudayaan
Masyarakat dalam kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah. Tak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Terjadinya gerakan perubahan kebudayaan disebabkan oleh :
1. Perubahan jumlah penduduk
2. Perubahan lingkungan hidup
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya disfungsi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan bebeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi bila ada suatu kelompuk manusia dengan kebudayaan tertenru dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa.
Proses aklultuasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dari massa silam. Biasanya, suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat- masyarakat lainnya. Pasa saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan menyusup. Beberapa masalah yang meyangkut proses tadi ialah :
A. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterma
B. Unsur-unsur kebudayaan asing manakan yang sulit diterima
C. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur baru
D. Keterangan-keterangan apakah yang timbul sebagai akibat akilturasi tersebut.
Unsur-unsur kebudayaan asing yang diterima
adalah :Masyarakat dalam kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah. Tak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Terjadinya gerakan perubahan kebudayaan disebabkan oleh :
1. Perubahan jumlah penduduk
2. Perubahan lingkungan hidup
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya disfungsi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan bebeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi bila ada suatu kelompuk manusia dengan kebudayaan tertenru dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa.
Proses aklultuasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dari massa silam. Biasanya, suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat- masyarakat lainnya. Pasa saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan menyusup. Beberapa masalah yang meyangkut proses tadi ialah :
A. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterma
B. Unsur-unsur kebudayaan asing manakan yang sulit diterima
C. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur baru
D. Keterangan-keterangan apakah yang timbul sebagai akibat akilturasi tersebut.
• Unsur kebendaan
• Unsur yang terbukti membawa manfaat besar
• Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat
Unsur-unsur yang sulit diterima adalah :
• Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi.
• Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
Faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidak Unsur Kebudayaan Baru :
• Terbatasnya masyarakat memiliki hubugan atau kontak
• Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan
• Sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan
• Dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat
Sumber :
Ø
Kaitan
Manusia Dan Kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap:
• Eksternalisasi : Proses dimana manusia
mengekspresikan dirinyaHubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap:
• Obyektivitas : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif
• Internalisasi : Proses dimana masyarakat kembali dipelajari manusia
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini, kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Sumber :
http://muenk.wordpress.com/tugas-ibd
ILMU BUDAYA
DASAR
BAB III : KONSEPSI ILMU
BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN
Disusun oleh :
Heni Rahmawati (14514914)
Kelas :
1PA15
Dosen pembimbing :
Sudjiran
FAKULTAS PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Ø PENDEKATAN KESUSASTERAAN
Ilmu Budaya Dasar
yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the
humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti
manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities
berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo
humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping
tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih
dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu.
Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan
cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada
pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang
menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang
menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Karena seni adalah
ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena
tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya
maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap
jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena
sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk
menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami
dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan
bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan
ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur
hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia
mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah
satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih
mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran
abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah
abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh
filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang
berkomunikasi.
Karena seni memegang
peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting,
meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai
nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang
lepas dart pengamatan orang lain.
IBD
adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai
bagian dart MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahti-ahli dalam salah
satu bidang keahlian yang tennasuk didalam pengetahuan budaya ( The Humanities
), Akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra,
misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik
sastra, dan sebaginya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya,
dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajatkan sebagai salah satu disiplin
ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah
kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian
juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Orientasi the
Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dart disiplin
ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi
homo humanus yang lebih baik.
Ø
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah
prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia
istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan
sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan,
peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah
cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam
kesusasteraan Indonesia kita mengenal jenis Prosa Lama dan Prosa
Baru.
- Prosa Lama
meliputi :
1. Dongeng.
2. Hikayat.
3. Sejarah.
4. Epos.
5. Cerita
Pelipur Lara.
- Prosa Baru meliputi :
1. Cerpen.
2. Novel.
3. Biografi.
4. Kisah
5.
Otobiografi.
Ø
Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain
:
1. Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa
fiksi memberikan informasi
Fiksi
memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa
fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi
dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa
fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman
dengan banyak individu.
Ø
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi
termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari keseniaan, dan keseniaan
cabang/unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka: Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa
penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang
artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.Figura
bahasa seperti gaya personifikasi
(penjelmaan), metafora (kiasan), perbandingan, alegori (kiasaan),
sehingga puisi menjadi segar dan menarik.
2. Kata-kata
yang ambiquitas , yaitu
kata-kata yang bermakna ganda.
3. Kata-kata
yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi
perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4. Kata-kata
yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan
nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua:
1. Karya
sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa
yang dikehendaki zamannya. Kebanyakan karya sastra Indonesia di zaman Jepang
yang dikelompokkan ke dalam kelompok ini.
2. Karya
sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk
melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan
Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
- Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia;
Perekaman dan
penyampaiaan pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini
berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah kebutuhan dasarnya untuk
lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman
langsung yang terbatas,. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat
memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti
banyak tentang dirinya sendiri tentang masyarakat. Pendekatan terhadap
pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan
menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan
penyair dalam puisinya.
- Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;
Dengan
membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia,
baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair
menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman
setiap orang
- Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga
memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial
yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif
puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
1.
Penderitaan atas ketidakadilan;
2.
Perjuangan untuk kekuasaan;
3.
Konflik dengan sesamanya;
4.
Pemberontakan kepada hukum Tuhan
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar