Jumat, 18 November 2016

Tugas 3 - Controlling fungsi manajemen dan kekuasaan dan pengaruh

A.    Controlling fungsi manajemen
1.     Pengertian controlling fungsi manajemen
Pengawasan atau disebut juga pengendalian, yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan prosedur pengukuran hasil kerja terhadap tujuan perusahaan. Dengan kata lain, pengontrolan atau pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.

2.     langkah-langkah controlling fungsi manajemen
a.      Menentukan standar atau tolak ukur prestasi kerja
b.     Mengukur hasil kerja dengan standar yang ada
c.      Membandingkan prestasi dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan
d.     Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki hasil kerja yang tidak sesuai.

3.     tipe-tipe controlling dalam manajemen
Stoner James, A. F. dan Wankel, Charles (1988) juga mengelompokkan jenis-jenis metode pengendalian dalam empat jenis, yaitu:
1.      Pengendalian Pra-Tindakan (pre-action control)
Menurut konsep pengendalian, suatu tindakan bias diambil bila sumberdaya manusia, bahan dan keuangan diseleksi dan tersedia dalam jenis, jumlah dan mutu yang tepat.
2.      Pengendalian Kemudi (Steering Control) atau Pengawasan Umpan Maju(Freeforward Control)
Metode ini dibentuk untuk mendeteksi penyimpangan dari beberapa standar atau tujuan tertentu dan memungkinkan pengambilan tindakan koreksi di depan. Bila pemimpin melihat adanya penyimpangan dia dimungkinkan untuk melakukan koreksi, sekalipun kegiatan belum selesai dilakukan. Pengendalian ini efektif bila pemimpin pada waktu yang tepat dapat memperoleh informasi yang akurat.
3.      Pengendalian Secara Skrining atau Pengendalian Ya/Tidak (Screening or Yes/No Control)
Metode ini sangat luas digunakan karena mampu melakukan penelitian ganda, ketika pengmanan terhadap resiko tindakan manajer sangat diperhatikan. Metode ini fungsional bila prosedur dan syarat-syarat tertentu disepakati sebelum melakukan kegiatan.
4.      Pengendalian Purna-Karya (Post-Action Control)
Metode pengendalian digunakan untuk melihat adanya penyimpangan arah dan tujuan perusahaan setelah kegiatan selesai. Pengendalian ini hamper mirip dengan evaluasi yang waktu pelaksanaannya ditetapkan.

4.     strategi controlling untuk sebuah organisasi
Anggaran dibuat agar berada  di atas impas sehingga badan  usaha memperolah laba.
Urutan yang ditempuh dalam MBO adalah :
1.     Para anggota menyusun tujuan kinerja  yang pokok untuk masa datang sekaligus dengan  jadwal pencapainya.
2.     Tujuan diusulkan pada  penyedia  agar ditinjau ulang;  dilakukan diskusi anatara penyelia dan  bawahan sehingga tercapai tujuan yang disetujui bersama.
3.     Penyelia dan bawahan bertemu secara periodik  meninjau  ulang kemajuan dan melakukan revisi  atau memperbaharui tujuan bila di perlukan.
4.     Pada akhir tahun , para anggota menyerahkan laporan kinerja yang memuat pencapain tujuan dan komentar penyimpangan.
5.     Penilain diri / pengawasn diri ini dibicarakan dengan penyedia;   alas an mengapa tujuan tak  tercapai di bicarakan disini.
6.     Tujuan yang baru ditetapkan untuk tahun yang akan datang;  dan baru  MBO  mulai.

B.    Kekuasaan dan pengaruh
1.     Pengertian kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan aktual atau kemampuan potensial yang dapat digunakan untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut akan bersikap atau bertindak sesuai dengan yang diharapkan atau yang diinginkan.
Menurut Budiarjo (2006), Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk memengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu.
Menurut Soekanto (2010), Kekuasaan ialah setiap kemampuan untuk memengaruhi pihak lain.
Menurut Mayweber dalam Thoha (2011) Kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seseorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.

2.     Sumber-sumber kekuasaan
Pada dasarnya sumber kekuasaan yang berada di dalam organisasi terdiri dari :
1)     Kekuasaan posisi
Manajer puncak atau dewan komisaris akan mempunyai kekuasaan yang lebih besar dari posisi di bawahnya dikarenakan kekuasaannya melekat pada jabatan yang di sandang.
2)     Kekuasaan pribadi
Karakteristik pribadi dapat pula menjadi sumber kekuasaan. Dalam keadaan ini yang menonjol adalah kepribadian individu. Mereka mempunyai karakteristik pribadi yang positif dengan sendirinya akan memperoleh kekuasaan.
3)     Kekuasaan keahlian
Orang yang ahli akan lebih mudah mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu untuk mengubah sikapnya. Keahliannya mempunyai pengaruh yang sangat besar, kuat dan dominan terhadap berbagai aspek kehidupan seorang. Orang lebih cenderung datang kepada yang ahli karena seseorang ahli berbicara berdasarkan prinsip ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.
4)     Kekuasaan kesempatan
Kekuasaan akan diperoleh dikarenakan hasil dari konsep tempat yang benar pada saat yang benar. Kekuasaan kesempatan artinya memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menduduki suatu jabatan jika dipandang layak untuk menyandang jabatan tersebut. Konsep kesempatan perlu dikembangkan di dalam organisasi bahwa mengundurkan diri dari suatu jabatan atau memberikan kekuasaan kepada orang lain merupakan sifat yang terpuji.

3.     Pengertian pengaruh
Pengaruh suatu sikap atau tindakan (perintah) yang dapat mengubah sikap atau tindakan orang lain agar sesuai dengan yang diinginkan.
Menurut Uwe Becker, pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaan tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
Menurut Norman Barry, pengaruh adalah suatu tipe keuasaan yang, jika seseorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.

4.     Jelaskan pengaruh taktik dalam organisasi
Dari pengertian kekuasaan di atas, untuk dapat mempengaruhi atau mengubah perilaku orang lain maka banyak cara atau teknik yang digunakan orang lain untuk memperoleh kekuasaan. Taktik memperoleh kekuasaan yang sering disingkat dengan taktik kekuasaan adalah cara mendapatkan atau merekayasa dasar atau tatanan kekuasaan. Kekuasaan relatif yang dimiliki manajer akan mempunyai dampak (pengaruh) terhadap pemilikan taktik yang akan digunakan untuk memperoleh atau mempertahankan kekuasaan. Cara atau taktik mendapatkan kekuasaan dapat dilakukan secara terbuka atau secara tertutup dan dapat pula dilakukan dengan cara tersembunyi dan tidak langsung.
Contoh kasus tentang kekuasaan dan pengaruh pada sebuah organisasi serta saran.
Saat Dahlan Iskan Ngamuk di Tol, Ridwan Kamil Kesal karena Sampah
Jakarta - Masih tentang para pemimpin yang kesal karena kinerja anak buah. Bila Gubernur Jateng Ganjar Pranowo marah karena ada pungli di jembatan timbang, menteri BUMN Dahlan Iskan pernah ngamuk gara-gara urusan pintul tol, sementara Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kesal karena sampah.

Pada Selasa 20 Maret 2012 lalu, Dahlan mengamuk di pintu tol dekat Jembatan Semanggi menuju arah Slipi. Penyebabnya, antrean di tol tersebut sangat panjang tetapi loket yang dibuka hanya dua dari empat pintu yang ada.

Melihat antrean yang panjang itu, menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Kementerian BUMN Faisal Halimi, Dahlan yang hendak berangkat rapat koordinasi setiap Selasa ke Kantor PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) itu langsung turun dari mobil. Saat itu antrean sepanjang kurang lebih 30 mobil di depan pintu tol.

"Ini bertentangan dengan instruksinya agar antrean paling panjang lima mobil," kata Faisal.

Dahlan langsung turun dari mobil dan memeriksa. Di situlah Dahlan melihat, dua loket masih kosong, dan hanya satu loket manual dan satu otomatis yang dibuka. Dahlan pun masuk ke dua loket yang tutup itu dan membuang kursi yang ada di dalam. Lalu ia masuk loket satunya untuk juga membuang kursinya.

"Tidak ada gunanya kursi ini," kata Faisal menirukan ucapan Dahlan.

Ia mengatakan, lebih dari 100 mobil disuruh lewat begitu saja tanpa bayar. Salah satu pemilik mobil yang sedang lewat itu ternyata mengenal Dahlan dengan baik. Dia adalah Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda.

Aksi Dahlan kembali terulang pada Minggu 29 April 2012. Dia emosi karena macet parah di pintu tol Kuningan 2. Tepat di depan RS Medistra, Dahlan yang tengah menuju Tanjung Priok harus membuka paksa gerbang tol tersebut agar lancar.

Di Bandung, wali kota muda Ridwan Kamil juga pernah dibuat kesal. Kala itu, pada Kamis 30 Januari 2014, dia sedang blusukan naik sepeda ke daerah Cicadas. Di dekat pos polisi, dia kesal karena melihat tumpukan sampah. Di depannya, sampah menumpuk dan berserakan sepanjang 3 meter.

Didampingi Camat Cibeunying Kidul, Deny Sani, Emil yang mengenakan blazer dan celana jins biru ini meneruskan langkah ke seberang jalan. Terlihat dari raut mukanya, Emil tambah kesal. Yang ia temukan bukan hanya sampah biasa, melainkan kasur bekas hingga kursi rusak.

"Saya carikan uangnya, jangan menunggu PD Kebersihan," kata Emil kepada camat dan lurah setempat.

Kemudian Emil yang masih mengenakan helm berwarna putih itu meminta stafnya untuk memanggil petugas sampah di dekat lokasi. Saat ditanya, petugas sampah yang bernama Risman membuat pengakuan mengejutkan.

"Ini (yang membuang sampah) bukan hanya warga saja Pak, tapi petugasnya juga yang suka buang sampah ke sini, bukan ke TPS. Petugasnya bandel," ujar Risman.

Emil melongo. Sebelum meninggalkan lokasi, ia menelepon Camat Kiaracondong. "Pak Camat, ini gimana ada tumpukan sampah di depan eks Matahari. Besok menghadap saya ya," pinta pria berkacamata ini.

Emil berlalu. Dengan sepeda birunya, ia menuju lokasi acara HIPMI, Jl Talaga Bodas. "Ini sekalian saja sampai ke tengah jalan," kata Emil kesal saat melihat sampah-sampah berserakan.
Saran :
 Menurut saya, kekuasaan yang di dapat oleh Dahlan Iskan dan Ridwan Kamil sangatlah bijak di dalam posisi yang mereka terima. Mereka ingin wilayah yang di pegangnya itu tertata rapih dan sesuai dengan program kerja tanpa adanya hambatan apapun. Walaupun dengan sikap yang sedikit arogan, peraturan yang ada, rencana yang di susun akan berjalan dengan lancar dan pengaruhnya akan berdampak baik pada wilayah yang mereka kuasai.


Sumber :
Iman, I. & Siswandi. (2009). Aplikasi manajemen perusahaan analisis kasus dan pemecahannya. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Arifin, I., & Giana, H.W. (2007). Membuka cakrawala ekonomi. Jakarta: PT Setia Purna
Budiardjo, A. (2008). Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Robbins, S.P., & Judge, T.A. (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba Empat