R
|
ani tercengang melihat lelaki
itu.ohh… betapa gagah dan solehnya ia Tuhan,hidung yang mancung,tinggi dan
sifatnya yang bijaksana.parasnya yang seperti keturunan Arab membuat rani
sedikit merinding,gimana tidak,lelaki berjanggut nan rupawan itu menyapanya
begitu halus.
“Assalamualaikum,Rani..silahkan
duduk di tempat yang sudah di sediakan”
Ali bin Qodir adalah lelaki yang
di ciptakan Allah hampir mendekati sempurna, wooow…jelas seperti ini yang Rani
cari.
Perkenalan mereka berawal dari
sebuat forum islam yang baru saja rani gandrungi di bangku kuliahnya.ali yang
kebetulan berkedudukan sebagai ketua forum tentu semakin membuat rani rajin
hadir di setiap kegiatannya.yaah..walaupun di batasi oleh triplek buatan yang
sengaja dipasang untuk memisahkan tempat duduk akhawat dan ikhwat ketika ada
kegiatan,tapi itu selalu membuat rani senang dan gembira setiap saat.
Perempuan mana yang tidak senang
bertemu lelaki seperti itu,betul kaan???
Rani serasa terbang melayang
melihat dan merasakan kesolehahan lelaki itu.dari caranya memimpin,caranya
berbicara di depan banyak orang,tutur kata yang santun dan lembut membuat Rani
terngiang-ngiang.
“bagaimana
menurutmu tentang Ali Bin Qodir,Rani? Apa ia sesuai dengan impianmu untuk
memiliki keluarga yang sakinah,mawadah,warahmah?” Tanya sang ibu ketika rani
baru sampai di rumah.
“apa
maksud ibu? Kenapa ibu bisa tahu dengan lelaki yang bernama Ali?ibu kan tidak
pernah tau siapa saja nama-nama mereka yang menjadi anggota di forum itu.”terkejutnya
Rani menjawab pertanyaan Ibunya.sampai mengkerutnya kening itu.
“bagaimana
ibu tidak kenal dengannya,Rani,dia adalah anak dari sahabat ibu sewaktu ibu
kuliah di Qairo.Ali adalah lelaki yang amat sopan santun dan berjiwa
besar,rani.siapapun mengenalinya karena ia sosok pria yang ringan tangan.
Rani,apa kamu setuju jika ibu
jodohkan dengannya?” senyum ibu membalas kebingungan yang di alami Rani.
Jelas
rani tak kuasa menjawab.fikirnya mana mungkin sesosok lelaki yang amat soleh
mau di nikahkan dengan wanita yang belum mengerti agama islam begitu dalam?
“jawab
saja Rani.jangan ragu-ragu,yakinkan hatimu atas nama Allah,semoga jawabanmu
tidak menyiksa bathinmu,Nak.”
“bismillahirahmanirahim…AKU
MAU,IBU….” Ucapan rani seiring senyuman dan tangis bahagia menyelimuti.
“Alhamdulillah,terima
kasih Ya Rab,semoga denganya hidupmu akan semakin di berkahi oleh Allah SWT.”
syukur Ibu rani sambil memeluk anak kesayangannya itu.
Sebulan kemudian …
“seperti
apapun kamu,Rani..kamu sudah melengkapi hidup saya.semoga kamu menjadi istri
yang berbakti kepadaku,istri yang sholehah untukku dan untuk Allah-ku,istri
yang penyabar dan pengasih terhadap anak-anakku.semoga engkau menjadi istri
yang selalu mencintaiku atas kekurangan dan kelebihanku.terima kasih telah
bersedia menjadi istriku seumur hidup dan untuk selamanya.” Ucap Ali Bin Qodir
kepada rani seusai akad nikah di selenggarakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar