Selasa, 02 Mei 2017

SOFTSKIL PSIKOTERAPI TUGAS 2: PSIKOTERAPI DALAM TERAPI PSIKOANALISIS MENGANALISA PSIKOPATOLOGI BERDASARKAN PERKEMBANGAN SEKSUAL



Disusun Oleh : 
  1. Anisa Nur Aripah (11514289)
  2. Aulia Suryani (11514839)
  3. Heni Rahmawati (14514914)
  4. Nuke Noviana (18514116)
Kelas : 3PA17

Psikoanalisa merupakan satu hal yang unik sekaligus paradoksial, dan psikoanalisa merupakan sistem yang paling dikenal luas meskipun tidak dipahami secara universal. Dan disisi lain psikoanalisa juga banyak pengaruhnya dalam bidang lain diluar psikologi melalui pemikiran penemunya, Sigmund Freud. Psikoanalisa merupakan suatu metode penyembuhan yang bersifat psikologis dengan cara-cara fisik. Psikoanalisa jelas terkait dengan tradisi Jerman yang menyatakan bahwa pikiran adalah entitas yang aktif, dinamis dan bergerak dengan sendirinya. Kita ketahui bahwa Freud menjadi sorotan banyak kalangan ketika dia menguraikan seluk beluk sesksualitas manusia. Freud menyangkal bahwa dorongan seksual tidak berawal pada masa pubertas namun sedari bayi, dan seksual pun menjadi penggerak dalam keseharian manusia. Hal ini menjadi trendseller corak terapi dan tafsiran kepribadian fenomena kehidupan, kemudian dengan cepat banyak para psikiater yang bergabung dalam mahzab psikodinamika Freud. Nama-nama seperti Carl Gustave Jung, A.A Brill, Verenzci, Karl Abraham, dan Alfred Alder mencoba untuk membuktikan itu. Perkembangan  kepribadian individu menurut Freud, dipengaruhi oleh kematangan dan cara-cara individu mengatasi ketegangan. Menurut Freud, kematangan adalah pengaruh asli dari dalam diri manusia.
Psikopatologi
Psikoanalisis memahami psikopatologi sebagai masalah perkembangan, akibat gangguan semasa melewati tahap-tahap psikoseksual. Perkembangan kepribadian dipandang sebagai sesuatu yang kumulatif, sehingga gangguan pada masa awal perkembangan akan menjadi peristiwa traumatic yang pengaruhnya terasa sampai dewasa. orang dewasa yang fondasi kepribadiannya lemah bisa menjadi mengalami psikopatologi. Berikut dinamika jiwa menurut psikoanalisis pada beberapa jenis psikopatologi :
  • Hysteria : kelumpuhan tanpa sebab-sebab fisik, menurut psikoanalisa ini akibat adanya tranformasi dari konflik-konflik psikis menjadi malfungsi fisik.
  • Fobia : ketakutan yang sangat dan tidak pada tempatnya, oleh Freud dianalisis sebegai dampak dari kecemasan yang dialihkan, bias kecemasan yang berkaitan dengan impuls seksual atau kecemasan akibat peristiwa traumatic.
  • Obsesi kompulsi : mempunyai tema yang bervariasi,. Tema kebersihan, penyakit, kekejaman, dilatar belakangi konflik seksual pada fase anal.
  • Depresi : perasaan tidak mampu, tidak kompenten, kehilangan harga diri, dan merasa bertanggung jwab pada semua kejadian buruk. Menurut Freud, akar masalahnya adalah kehilangan cinta pada Oedipus kompleks, yang membuat orang marah kepada dirinya sendiri, karena dia kehilangan cinta dari orang tua, teman, bahkan dari negaranya.
  • Ketagihan obat/alcohol ; Freud menganggap adiksi dilatarbelakangi oleh insting mati. Pakar psikoanalisis lain mengatakan adiksi menjadi salah satu cara mengalahkan control superego. Orang menjadi bebas memperoleh apa yang diinginkannya. Ada juga yang menganalisis botol minuman sebagai representasi dari buah dada ibu pada fase oral.


             Karena, Teori Freudian percaya bahwa masalah dewasa dapat ditelusuri dari konflik yang belum diselesaikan dari fase-fase tertentu dari masa kanak-kanak dan remaja, yang disebabkan oleh fantasi yang berasal dari mereka sendiri.
Contoh kasus : berdasarkan data yang dikumpulkan dari pasien di awal karirnya, menduga bahwa gangguan neurotik terjadi ketika anak-anak mengalami pelecehan seksual di masa kecil (yang disebut teori seduksi). Kemudian, Freud menjadi percaya bahwa, meskipun kekerasan terhadap anak terjadi, gejala neurotik tidak ada kaitannya dengan hal ini. Dia percaya bahwa orang-orang neurotik sering mengalami konflik bawah sadar yang melibatkan fantasi incest yang berasal dari berbagai tahap perkembangan. Ia menemukan tahapannya dari sekitar tiga sampai enam tahun (tahun-tahun prasekolah, (sekarang ini disebut "tahap genital pertama") yang diisi dengan fantasi memiliki hubungan romantis dengan kedua orang tuanya. Argumen dengan cepat dihasilkan di Wina pada awal abad ke-20 tentang apakah seduksi orang dewasa terhadap anak-anak, yaitu pelecehan seksual, adalah dasar dari penyakit neurotik. Masih belum ada kesepakatan lengkap, meskipun saat ini para profesional mengakui adanya efek negatif dari pelecehan seksual terhadap kesehatan mental anak.

sumber:
Alwisol, Psikologi Kepribadian (Malang :  UMM Pers, 2008) hal. 35.

Pizaro. (2008). Teori seksualitas sigmund freud tentang kepribadian: psikopatologi dan kritik
            psikologi islami (Skripsi). Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar